#01 Pernah Nulis: Waktu Mencalonkan Ketua Hima

Wawan Prasetyo
3 min readDec 28, 2020

--

Seorang mahasiswa sejatinya memiliki peran vital untuk terus berada di garda terdepan dalam mengawal perubahan menuju kemajuan. Perkembangan zaman yang tidak dapat dihindari menjadi salah satu tahapan awal untuk mencapai perubahan tersebut.

Era Revolusi Industri 4.0 menyediakan peluang sekaligus tantangan bagi para mahasiswa untuk tidak tergerus dengan perkembangan zaman. Revolusi Industri merupakan sebuah konsep yang dikenalkan oleh Profesor Klaus Schwab, seorang ekonom terkenal berkebangsaan Jerman sekaligus Founder dan Ketua Eksekutif World Economic Forum (WEF). Beliau menulis sebuah buku yang berjudul “The Fourth Industrial Revolution” yang menjelaskan bahwa Revolusi Industri 4.0 telah mengubah hidup dan kerja manusia secara fundamental. Kemajuan tersebut telah memengaruhi berbagai bidang kehidupan mulai dari kemajuan teknologi (1) robot kecerdasan buatan, (2) teknologi nano, (3) bioteknologi, (4) teknologi komputer kuantum, (5) blockchain, (6) teknologi berbasis internet, dan (7) printer 3D.

Pada dasarnya, kemajuan teknologi tersebut bukan hanya membuat kehidupan menjadi lebih efesien menurut waktu, lebih dari itu bahwa Revolusi Industri 4.0 semakin menimbulkan persaingan antara manusia dengan robot, mesin, dan komputer.

BEM MAHAPROPESI merupakan rumah bersama yang menghimpun aspirasi warga Pendidikan Ekonomi Universitas Pendidikan Indonesia Secara berkelanjutan, BEM MAHAPROPESI bertanggung jawab penuh untuk melahirkan kader-kader berkualitas untuk membangun peradaban bangsa. Kemajuan teknologi yang semakin maju seyogyanya perlu dianggap sebagai peluang untuk semakin mengembangkan kualitas kader.

Mahasiswa sebagai agent of change atau agen perubahan perlu memerhatikan dan memahami secara luas peluang dan dampak yang ditimbulkan dengan adanya Revolusi Industri 4.0. Saat ini, jangan hanya memikirkan bagaimana caranya mendapatkan pekerjaan dengan rajin belajar di bangku kuliah dan mendapatkan nilai bagus. Tetapi, perlu kiranya mahasiswa meningkatkan berbagai kemampuan dan melihat peluang sebagai upaya untuk melanjutkan peradaban bangsa. Sehingga, BEM MAHAPROPESI perlu membentuk pola pikir dan membudayakan segala sesuatu yang bersifat positif terutama dalam hal ketaqwaan dan intelektual bagi mahasiswa.

Jika diibaratkan layaknya sebuah perang, maka menghadapi Revolusi Industri 4.0 sama halnya seperti melawan robot, mesin, dan komputer. Manusia bukanlah tandingan yang sepadan, mereka tidak memiliki sifat selalu menurut, manusia kadang kala cenderung tidak penurut, bahkan membangkang. Manusia cenderung mudah merasa lelah, mereka tidak. Manusia cenderung mudah terbawa perasaan yang berpengaruh terhadap tingkat kinerja mereka, sedangkan robot, mesin, dan komputer tidak memiliki hal tersebut. Menurut hemat saya, jika dibandingkan dengan robot, mesin, dan komputer. Manusia bukanlah penantang yang sepadan secara teknis. Tetapi karakter manusia atau mahasiswa yang perlu dibenahi.

Taqwa merupakan sikap yang harus dimiliki setiap mahasiswa. Artinya adalah bagaimana tingkat ketaqwaan manusia dapat menjadi benteng dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0. Jangan sampai kita terus mengikuti zaman dan akhirnya terlena dengan hal tersebut. Tingkat ketaqwaan dapat kita mantapkan dengan kegiatan ibadah yang rutin, pengendalian diri yang baik, dan hubungan antar sesama manusia. Kemudian, perlu kita garisbawahi bahwasanya robot, mesin, dan komputer dikendalikan oleh manusia. Intelektual perlu kita miliki agar mampu memilah berbagai informasi akurat untuk mengaplikasikannya untuk memudahkan kehidupan sehari-hari.

Ketaqwaan dan Intelektual dapat dibentuk dengan membudayakan diri untuk terus melakukan kegiatan positif. Setiap mahasiswa perlu melaju dinamis, bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya, bergerak menuju tempat yang lebih baik. Tingkat partisipatif setiap mahasiswa dalam sebuah organisasi harus professional, solid, dan berkelanjutan. Komitmen untuk terus berkontribusi aktif memberikan kebermanfaatan merupakan wujud nyata yang saya kira mampu meningkatkan eksistensi ditengah Revolusi Industri 4.0.

Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Baqarah ayat 30 yang menjelaskan bahwa Allah hendak menjadikan manusia sebagai seorang khalifah di muka bumi. Dan memang benar bahwasanya setiap manusia dilahirkan sebagai seorang pemimpin, dan pemimpin dibentuk melalui teman dan lingkungannya. Teman dan lingkungan memiliki pengaruh besar dalam membentuk kepribadian mahasiswa.

Mulailah untuk mencari teman dan lingkungan yang mampu menuntun untuk terus berbenah diri, meningkatkan ketaqwaan, dan memantapkan intelektual.

William James berkata bahwasanya “Dimanapun kamu berada, teman-temanmulah yang membentuk duniamu.”

--

--

Wawan Prasetyo
Wawan Prasetyo

Written by Wawan Prasetyo

Mencari makna hidup sambil berkarya di Yayasan Hasnur Centre. Temukan saya di @wawprasetyo

No responses yet