Anak Muda Indonesia, Berkoperasilah!

Wawan Prasetyo
3 min readFeb 28, 2021

--

“Hanya ada satu negara yang pantas menjadi negaraku, ia tumbuh dengan perbuatan dan perbuatan itu adalah perbuatanku” — Bung Hatta

Tinta sejarah tercatat dengan rapih bahwa anak muda turut serta dalam upaya memerdekaan bangsa Indonesia. Salah satu titik terbaiknya saat golongan muda “mendesak” Bung Karno untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

Indonesia dianugerahi bonus demografi pada 2030–2040 dengan komposisi penduduk usia produktif diprediksi mencapai 64% dari total proyeksi penduduk sebesar 297 juta jiwa (Bappenas). Anugerah tersebut menjadi pintu gerbang yang luas bagi anak muda untuk mengaktualisasikan energi agar lebih produktif dan kontributif.

Anak muda hampir selalu mengubah sesuatu yang usang menjadi kebaruan. Tengoklah Nadiem Makarim yang mengubah wajah baru dunia perojekan. Bahkan hari ini Gojek menjelma menjadi salah satu super apps dengan status decacorn. Alamanda Shantika juga berhasil mendirikan sekolah coding pertama di Indonesia untuk “memproduksi” ahli teknologi Indonesia di masa depan.

Koperasi merupakan contoh benda “usang” yang jarang mendapat sentuhan tangan dan energi anak muda. Koperasi dikenal lekat dengan golongan “kolotnial”, usahanya konvensional simpan pinjam, stigma investasi bodong, dan berbagai kacamata yang cenderung memojokkan nilai koperasi.

Keusangan tersebut akhirnya mendapat angin segar setelah pembentukan lembaga inovasi koperasi pertama di Indonesia, Indonesian Consortium for Cooperatives Innovation (ICCI). Kehadiran lembaga ini menjadi titik tolak munculnya ekosistem koperasi kreatif. Mari kita menengok InnoCircle Initiative di Purwokerto dan Siger Innovation Hub di Lampung sebagai inkubator bisnis bagi pelaku koperasi maupun ekonomi kreatif.

(Website resmi Kinarya Coop)

Kinarya Coop merupakan salah satu koperasi kreatif kekinian yang digarap para anak muda secara gotong royong untuk memproduksi film. Startup Coop maupun Platform Coop mulai tumbuh subur di Indonesia (kunjungi warko.id, Beceer, Ustreet, Pitoo Coop)

(Knowledge Hub, startupcoop.net)

Hidup di abundance era, banyak pengetahuan tersedia di berbagai meja-meja digital. Anak muda yang ingin memulai pdkt dengan model koperasi kekinian hingga mempertajam pengetahuannya dapat mengakses knowledge hub diatas (Silakan akses di startupcoop.net dan saudaranya platformcoop.id)

Startup Coop dan Platform Coop merupakan model koperasi yang fit in dengan anak muda Indonesia. Kementerian Koperasi dan UKM bersama pemangku kebijakan lainnya mempermudah akses perizinan pendirian koperasi menjadi cukup dengan 9 orang. Persyaratan tersebut memungkinkan anak muda yang membuat startup berinisiatif mendirikan koperasi model kekinian.

Ekosistem koperasi kekinian mulai hidup dan didukung untuk terus berkelanjutan oleh pemangku kebijakan, lembaga inovasi koperasi, praktisi koperasi hingga akademisi.

Anak muda, bonus demografi dan koperasi kekinian adalah racikan paling maknyus abad ini di Indonesia. Tidak perlu menunggu kesempatan emas hadir, anak muda lah yang harus mengambil kesempatan itu. Anak muda harus paham bahwa kesempatan seperti dua sisi koin, berhasil atau gagal. “Dont let the fear of failure stop us from growing”

Bahan bakar utamanya adalah energi dan keberanian. Ditangannya anak muda mengalir energi untuk menciptakan berbagai hal-hal yang bersifat kebaruan. Ditambah keberanian menjadi syarat untuk menghabiskan jatah gagal di masa muda.

Bayangkan sebuah utopia. Ketika mendengar kata “suara hati istri”, top mind kepala warga dunia adalah “Ini Indonesia banget”. Ketika mendengar lagu dangdut, warga dunia larut dalam “dangdutisasi”. Ketika mendengar “koperasi”, warga dunia melihat Indonesia sebagai negara yang mempelopori kemajuannya. Mimpi indah 10–15 tahun lagi.

Saya salinkan bahwasanya di Pasal 33 UUD 1945 menuliskan bahwa koperasi adalah soko guru perekonomian. Gerakan ekonomi kerakyatan yang paling sesuai dengan cita-cita rakyat Indonesia. Cita-cita itu harus tetap hidup. Menjadi sebuah kegagalan insan muda hatta jika koperasi tutup usia lebih dini. Jangan sampai perkembangan teknologi memadamkan api semangat koperasi. Anak muda adalah chef untuk meracik bumbu itu. Memadukan koperasi + teknologi.

Majulah Indonesia dengan perbuatan tangan anak mudanya.

Anak Muda Indonesia, Berkoperasilah!

--

--

Wawan Prasetyo
Wawan Prasetyo

Written by Wawan Prasetyo

Mencari makna hidup sambil berkarya di Yayasan Hasnur Centre. Temukan saya di @wawprasetyo

No responses yet