Anak Muda adalah Pemilik Pengetahuan

Wawan Prasetyo
4 min readJun 18, 2024

--

Tulisan ini terinspirasi dari sesi Akademi Pemuda Indonesia (15/06) yang dibawakan Ahmadafryan. Alih-alih menempatkan pemuda sebagai penerima manfaat, ia memilih mengangkat anak muda ke level yang lebih tinggi, yaitu pemilik pengetahuan.

Photo by Good Stats

Di era digital saat ini, anak muda tidak hanya menjadi konsumen teknologi, tetapi juga menjadi kreator dan penggerak utama dalam penyebaran pengetahuan. Mereka memanfaatkan teknologi untuk belajar, berinovasi, dan berbagi ilmu dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya. Dari sosial media hingga platform pembelajaran online, mereka membentuk lanskap pengetahuan modern.

Teori Connectivism

Anak muda menghubungkan berbagai sumber informasi melalui internet, menciptakan jaringan pengetahuan yang dinamis. Inilah yang menurut George Siemens bahwa belajar di era digital adalah tentang membuat koneksi.

Banyak dampak positif yang tercipta karenanya. Saat ini muncul berbagai kesempatan, termasuk pekerjaan baru. Tidak hanya memberikan lapangan penghasilan bagi anak muda, namun juga menghadirkan wajah baru dalam tatanan kehidupan sosial, yang semakin cepat berkat hadirnya media sosial.

Contoh aktual dapat kita temukan di platform YouTube, Instagram dan Coursera. Di YouTube, anak muda dapat mempelajari berbagai topik mulai dari sains, seni, hingga keterampilan praktis seperti memasak dan coding. Melalui Instagram, banyak anak muda memproduksi e-book pengembangan diri atau kelas-kelas kreatif dan bisnis. Sementara di Coursera, mereka dapat mengambil kursus dari universitas terkemuka di seluruh dunia tanpa harus meninggalkan rumah.

Photo by Alina Grubnyak on Unsplash

Pembelajaran Sosial

Teori Albert Bandura bilang kita belajar dari mengamati orang lain. Platform seperti Instagram dan TikTok menjadi ruang belajar di mana anak muda berbagi dan belajar dari pengalaman nyata. Misalnya, banyak konten kreator muda di Instagram yang berbagi tips belajar, karier, dan kesehatan mental. Mereka bikin komunitas yang saling support dan belajar bareng.

Mereka tidak hanya memberikan informasi tetapi juga membangun komunitas yang saling mendukung dan belajar bersama. Tidak hanya di platform dunia maya, mereka juga mulai menjamur dalam bentuk organisasi atau komunitas yang hadir di tengah-tengah kita.

Kreativitas dan Inovasi

Richard Florida dalam teorinya tentang “Creative Class” menyatakan bahwa anak muda adalah motor penggerak inovasi ekonomi. Mereka menciptakan konten, aplikasi, dan solusi baru yang mengubah cara kita hidup dan bekerja.

Photo by https://www.cnbcindonesia.com

Berbagai solusi baru muncul berkat peran anak muda. Diantaranya Nadiem Makarim yang menciptakan Gojek. Gojek tidak hanya mengubah cara orang bepergian, tetapi juga membuka peluang kerja baru dan meningkatkan ekonomi digital. Juga yang terbaru, sosok Gibran Huzaifah, CEO and Co-Founder eFishery, sebuah startup Aqua-Tech pertama di Asia, yang konsisten membangun ekosistem Akuakultur berkelanjutan dengan teknologi.

Menavigasi Tantangan

Di tengah lautan informasi, kemampuan berpikir kritis adalah kunci. Anak muda harus bisa memilah informasi yang valid dan berguna di antara banyaknya data yang tersedia.

Namun, anak muda dihadapkan pada tantangan seperti informasi yang berlebihan dan hoaks. Belum lagi penipuan via daring yang semakin variatif dan canggih. Tentu ini menjadi kerugian apalabila kualitas literasi digital masyarakat masih rendah dalam mengkonsumsi informasi. Akhirnya pemilahan informasi yang salah berdampak pada keputusan yang tidak akurat dan menyesatkan. Ini yang kemudian menjadi bencana, tidak sedikit yang menjadi korban hoaks bahkan perpecahan.

Photo by Hartono Creative Studio on Unsplash

Pada area inilah anak muda menjadi kreator terdepan untuk mengedukasi masyarakat. Bukan hanya melalui pembuatan konten edukasi, namun juga kehati-hatian dalam mendistribusikan informasi.

Kesimpulan

Anak muda adalah masa depan. Anak muda menjadi pemilik pengetahuan dengan kemampuan adaptasinya yang mumpuni di era ini. Dengan akses yang luas terhadap informasi dan kemampuan untuk berkolaborasi secara global, mereka berada di garis depan dalam menciptakan masa depan yang lebih baik.

Mereka adalah inovator dan kreator yang mengubah cara kita belajar, bekerja, dan berinteraksi. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mendukung dan menghargai kontribusi mereka dalam dunia pengetahuan. Mari kita terus mendukung semangat belajar dan berinovasi mereka untuk masa depan yang lebih cerah.

Kita harus mendorong anak muda ke level yang lebih tinggi. Bukan lagi sebagai penerima manfaat, namun merekalah pemilik pengetahuan.

--

--

Wawan Prasetyo
Wawan Prasetyo

Written by Wawan Prasetyo

Mencari makna hidup sambil berkarya di Yayasan Hasnur Centre. Temukan saya di @wawprasetyo

No responses yet